Jam matahari, merupakan sebuah alat yang menunjukkan
perubahan waktu berdasarkan pergerakan matahari di meridian. Jam tersebut,
telah digunakan selama berabad-abad lalu, dan merupakan alat penunjuk waktu
yang sangat kuno.
Belum ada yang tahu secara pasti, kapan perangkat ini mulai
dibuat. Jam matahari tertua yang pernah ditemukan berasal dari Yunani,
berbentuk sirkular dengan penanda di tengah yang berusia sekitar 340 SM.
Bentuk jam matahari sendiri umumnya memanfaatkan bayangan
yang menimpa permukaan datar dengan ditandai dengan jam-jam dalam satu hari. Namun,
karena menanfaatkan matahari, jam ini tidak dapat digunakan pada malam hari.
Sebagai gantinya, digunakanlah jam bintang.
Jam matahari juga digunakan sebagai penunjuk waktu sholat. Saat
ini, salah satu masjid yang masih didapati jam matahari adalah Masjid Agung
Surakarta. Di sana disebut pula jam istiwa’, penentu waktu tradisional yang
dijadikan acuan masyarakat setempat. Jam matahari di sana dikenalkan pada masa
pemerintahan Pakubuwana XIV pada sekitar tahun 1749.
Namun saat ini, teknologi semakin canggih dan menggeser
keberadaan jam matahari. Di daerah Kudus sendiri, masih ada beberapa rumah yang
halaman depannya masih terdapat jam matahari. Tapi, telah lama tidak digunakan
dan beralih menggunakan teknologi yang lebih modern.
No Comment to " Perkembangan Teknologi ; Jam Matahari "